Daftar isi
ToggleApa Itu Kopi Arabika dan Mengapa Begitu Populer?

Kopi arabika terbaik seringkali menjadi pilihan utama bagi para penikmat kopi di seluruh dunia, dan popularitasnya tidak terlepas dari karakteristik unik yang dimilikinya. Gimana empo people? Apa kalian termasuk di antara para penikmat kopi arabika?
Melansir National Coffee Association USA, Kopi Arabika (Coffea arabica) adalah spesies kopi yang berasal dari dataran tinggi Ethiopia, dan merupakan jenis kopi yang paling banyak dibudidayakan, mencakup sekitar 60% dari produksi kopi global.
Selain itu popularitas Arabika juga didasari karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai metode penyeduhan, dari espresso hingga pour-over, sehingga cocok untuk berbagai preferensi konsumen.
Para petani dan produsen juga berupaya maksimal untuk menghasilkan varietas Arabika dengan kualitas tinggi dan rasa yang unik semakin meningkatkan daya tariknya di pasar kopi spesialti. Pada kesempatan kali ini, Coffee Expert dari Empo Coffee Roastery akan membahas kopi arabika secara lengkap, simak ulasannya ya!
Baca Juga: Manfaat Kopi Arabika dan Cara Penyajian yang Sehat
Ciri Khas Kopi Arabika Terbaik: Aroma, Rasa, dan Keasaman

Mungkin empo people sering mendengar bahwa karakteristik kopi arabika itu kaya dan kompleks, itu benar adanya. Apa aja ciri khasnya? Berikut ini penjelasannya:
1. Aroma
Aroma kopi Arabika sangat beragam dan seringkali deskriptif, seperti aroma bunga (floral), buah-buahan (beri, jeruk), cokelat, karamel, hingga kacang-kacangan.
Perbedaan aroma ini sangat dipengaruhi oleh varietas, lingkungan tumbuh (termasuk ketinggian dan iklim), serta metode pengolahan biji. Aroma yang lembut dan wangi ini memberikan pengalaman minum kopi yang istimewa, bahkan sebelum kopi disesap.
2. Rasa
Profil rasa kopi Arabika cenderung lebih halus, manis, dan kompleks dibandingkan kopi Robusta. Kamu bisa menemukan nuansa rasa yang bervariasi, mulai dari manisnya gula aren, sentuhan cokelat, rasa buah-buahan yang menyegarkan, hingga sedikit rempah.
Keseimbangan rasa manis, asam, dan pahit yang harmonis adalah salah satu daya tarik utama Arabika, memungkinkan kopi ini dinikmati tanpa tambahan gula bagi sebagian orang.
3. Keasaman
Keasaman adalah salah satu karakteristik paling menonjol dari kopi Arabika, namun keasaman ini bukanlah keasaman yang mengganggu perut. Sebaliknya, keasaman pada Arabika memberikan sensasi “hidup” atau “cerah” di lidah, seperti rasa asam pada buah-buahan (asam sitrat, asam malat).
Tingkat keasaman yang seimbang ini memberikan kesegaran dan memperkaya kompleksitas rasa keseluruhan kopi, membuatnya terasa lebih bersih di mulut dan memberikan aftertaste yang menyenangkan.
Baca Juga: Kopi Arabika Gayo: Masih Menjadi Favorit Pecinta Kopi?
Jenis-Jenis Kopi Arabika Terbaik dari Berbagai Negara
Dari pegunungan Ethiopia dengan Sidamo yang floral, hingga dataran tinggi Kolombia dan Brasil yang menghasilkan kopi arabika seimbang, dunia menawarkan beragam jenis kopi arabika terbaik. Jangan lupakan keunikan Mandailing dan Toraja dari Indonesia, serta keasaman cerah Kenya yang menambah kekayaan cita rasa.
1. Kopi Arabika Gayo (Aceh, Indonesia)
Berasal dari Sumatera dengan rata-rata ketinggian tanam 1.200-1.700 mdpl dengan karakter rasa yang body dan fruity yang seimbang. Kopi Gayo Aceh menjadi pilihan populer untuk jenis kopi Indonesia yang sangat diminati pasar.
2. Kopi Arabika Mandailing (Sumatera Utara, Indonesia)
Arabika Mandailing dari Sumatera Utara, Indonesia, terkenal dengan karakteristiknya yang kuat dan kaya. Kopi ini menawarkan aroma rempah dan tembakau yang khas, dengan keasaman rendah hingga sedang dan body yang penuh.
Seringkali ditemukan sentuhan rasa cokelat hitam dan tanah yang unik, menjadikannya pilihan favorit bagi pencinta kopi dengan profil rasa yang berani.
3. Kopi Arabika Toraja (Sulawesi Selatan, Indonesia)
Mungkin sudah banyak diketahui Kopi Toraja berasal dari Sulawesi dengan rata-rata ketinggian tanam di 1.400-1.900 mdpl menghasilkan karakter rasa yang cenderung spicy dan chocolate.
4. Kopi Arabika Bali Kintamani (Bali, Indonesia)
Bali Kintamani ditanam dengan ketinggian 1.000-1.500 mdpl dengan karakter yang lebih citrus/seperti jeruk, clean, dan aroma serta rasa floral.
5. Kopi Arabika Flores Bajawa (Flores, Indonesia)
Kopi Flores Bajawa dengan rata-rata ketinggian tanam 1.200-1.800 mdpl yang khas karakter chocolate dan ada nuansa floralnya juga. Untuk harga kopi bajawa di pasar lokal Rp150.000-Rp300.000 dan internasional $15-$30.
6. Kopi Arabika Colombia Huila
Kolombia dengan daerah tanam 1.500-1.800 mdpl yang kaya rasa manis dan buah-buahan tropis.
7. Kopi Arabika Ethiopia Yirgacheffe
Ethiopia dengan daerah tanam 1.700-2.000 mdpl yang kaya akan rasa floral, fruity, dan jasmine. Karena semakin tinggi daerah tanam, nutrisi kopi akan semakin optimal dan tentunya menghasilkan rasa yang lebih kompleks.
8. Kopi Arabika Gesha
Panama yang awalnya juga ditemukan di Ethiopia. Memiliki rasa yang kompleks, elegan dan halus. Rasa buah tropis, floral, dan keasaman tinggi tapi bersih. Dan menjadi salah satu kopi termahal dan sering digunakan untuk kompetisi barista.
9. Kopi Arabika Kenya AA
Selain ketiga faktor di atas dan beberapa rekomendasi kopi yang bisa dicicipi dan dinikmati. Metode pengolahan atau processing, profil dan level roasting pada biji kopinya juga berpengaruh terhadap aroma dan rasa pada kopi. Jadi pilih roastery yang juga tepat.
Selain itu juga metode seduh yang digunakan juga berpengaruh. Rata-rata kopi-kopi terbaik adalah dari jenis Arabika. Karena kaya akan aroma yang harum dan rasa yang kompleks, serta dengan kadar kafein yang cenderung rendah.
Baca Juga: Perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta Untuk Pemula
Tips Memilih Biji Kopi Arabika Terbaik untuk Empo People
Memilih biji kopi Arabika terbaik bisa jadi perjalanan yang menyenangkan loh sobat empo people. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Perhatikan Tanggal Roasting
Tanggal roasting (pemanggangan) adalah indikator krusial dalam memilih biji kopi Arabika terbaik. Pilihlah biji kopi yang di-roasting dalam dua hingga tiga minggu terakhir. Kopi yang baru di-roasting akan memiliki aroma dan rasa yang paling optimal karena minyak dan senyawa aromatik di dalamnya masih terjaga.
Hindari biji kopi yang tidak mencantumkan tanggal roasting atau yang sudah terlalu lama di-roasting, karena rasanya cenderung hambar dan aromanya sudah memudar.
2. Asal Biji Kopi (Origin)
Asal biji kopi atau origin sangat memengaruhi profil rasa Arabika. Setiap daerah penghasil kopi memiliki karakteristik uniknya sendiri. Misalnya, kopi Arabika dari Ethiopia sering memiliki nuansa buah dan bunga, sementara dari Amerika Latin cenderung bernuansa cokelat dan kacang.
Cari tahu preferensi rasa kamu dan sesuaikan dengan asal biji kopi. Banyak roaster kopi spesialti akan mencantumkan informasi origin ini dengan jelas pada kemasan.
3. Tingkat Roasting (Light, Medium, Dark)
Tingkat roasting biji kopi Arabika juga berperan besar dalam profil rasanya. Apa saja yang bisa kamu pilih? Berikut ini penjelasannya:
- Dark roast (sangrai gelap) akan menghasilkan kopi dengan body yang lebih penuh, rasa pahit yang dominan, dan aroma smoky atau roasty, sementara karakteristik asli biji kopi cenderung berkurang. Pilihlah tingkat roasting sesuai dengan preferensi rasa sobat empo people.
- Light roast (sangrai terang) akan menonjolkan keasaman dan karakteristik rasa asli biji kopi, seperti nuansa buah atau bunga.
- Medium roast (sangrai medium) biasanya menawarkan keseimbangan antara keasaman, rasa manis, dan body kopi, sering kali dengan aroma karamel atau cokelat.
4. Pertimbangkan Sertifikasi (Organik, Fair Trade, dll.)
Mempertimbangkan sertifikasi seperti Organik, Fair Trade, atau Rainforest Alliance dapat menjadi nilai tambah. Kopi organik berarti ditanam tanpa pestisida sintetis, sementara Fair Trade menjamin praktik perdagangan yang adil bagi petani kopi. Memilih kopi bersertifikasi tidak hanya memastikan kualitas produk yang lebih baik tetapi juga mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan dan etis.
Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri Kopi Arabika: Apa yang Membuatnya Istimewa
Cara Menyeduh Kopi Arabika Terbaik untuk Pengalaman Maksimal

Menyeduh kopi Arabika terbaik adalah seni yang memerlukan perhatian terhadap detail untuk mengeluarkan potensi rasanya yang penuh. Pemilihan metode seduh, suhu air, dan rasio kopi-air adalah kunci utama.
1. Rekomendasi Metode Seduh
Untuk menikmati nuansa rasa kompleks dari kopi Arabika, beberapa metode seduh sangat direkomendasikan. Pour-over (seperti V60 atau Chemex) adalah pilihan populer karena memungkinkan kontrol penuh atas proses ekstraksi, menghasilkan cangkir kopi yang bersih dan beraroma. Metode ini menonjolkan keasaman cerah dan profil rasa buah atau bunga yang sering ditemukan pada Arabika. Selain itu, French press dapat menghasilkan kopi dengan body yang lebih penuh dan kaya, cocok untuk Arabika yang memiliki karakter cokelat atau nutty.
2. Suhu Air
Suhu air memainkan peran krusial dalam ekstraksi rasa kopi. Untuk kopi Arabika, suhu air ideal umumnya berkisar antara 90-96 derajat Celcius (195-205 derajat Fahrenheit). Air yang terlalu panas dapat membakar kopi dan menghasilkan rasa pahit, sementara air yang terlalu dingin akan menghasilkan ekstraksi yang kurang optimal, membuat kopi terasa asam atau hambar. Penggunaan termometer sangat disarankan untuk memastikan suhu yang tepat.
3. Rasio Kopi dan Air
Rasio kopi dan air yang tepat sangat penting untuk mendapatkan konsentrasi dan kekuatan rasa yang seimbang. Umumnya, rasio yang direkomendasikan adalah 1:15 hingga 1:18, yang berarti 1 gram kopi untuk setiap 15-18 mililiter air.
Misalnya, untuk 30 gram kopi, kamu akan menggunakan 450-540 mililiter air. Rasio ini bisa disesuaikan sedikit berdasarkan preferensi dari empo people yaa dan tingkat penggilingan kopi. Mencoba berbagai rasio akan membantu empo people menemukan titik manis yang sempurna sesuai selera.
Baca Juga: Perbedaan Kopi Arabika, Robusta, Liberika, Excelsa Dan Industri Kopi
Belanja Biji Kopi Arabika Terbaik di Empo Coffee Roastery
-
Sale Product on saleKopi Arabika Toraja SapanRp49,999 – Rp269,999Price range: Rp49,999 through Rp269,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika Flores BajawaRp49,999 – Rp269,999Price range: Rp49,999 through Rp269,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika Bali KintamaniRp49,999 – Rp284,999Price range: Rp49,999 through Rp284,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika MandailingRp49,999 – Rp269,999Price range: Rp49,999 through Rp269,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika Aceh Gayo HoneyRp59,999 – Rp314,999Price range: Rp59,999 through Rp314,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika Aceh Gayo WineRp64,999 – Rp324,999Price range: Rp64,999 through Rp324,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika Aceh GayoRp49,999 – Rp269,999Price range: Rp49,999 through Rp269,999
Jika ingin menikmati kopi yang kafeinnya lebih rendah dari kopi arabika di atas, maka yang bisa jadi pilihan adalah Decaf Coffee yaitu, kopi yang berasal dari biji kopi arabika lalu diolah dengan metode tertentu untuk mengurangi kafein dan rasa alaminya. Umumnya adalah Swiss Water Process, CO2 Process, dan Solvent-Based Process.
Dengan kita memahami segala faktor-faktor dan alasan yang sudah dijelaskan, kita bisa memilih kopi-kopi arabika terbaik dan bisa banyak mengeksplorasi aroma dan rasa kopi-kopi arabika terbaik. Selamat menikmati kopi hangatmu empo people!












