Daftar isi
ToggleSecara umum, apalagi kita yang berada di dalam industri kopi. Kopi excelsa bukan lagi barang baru. Tapi justru sudah mulai bertumbuh secara penikmatnya. Apalagi dikenalkan di momen kompetisi kopi internasional oleh Rian Wibawa. Sehingga sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia kaya akan kopi-kopi yang unik dan menarik. Bagi kita kopi exotic adalah kopi-kopi di luar Indonesia seperti Colombia, Ethiopia, atau Panama. Tapi bagi orang luar kopi Indonesia dianggap kopi-kopi yang juga exotic apalagi varietasnya dikenal langka dan aroma serta rasa kopinya khas hanya ada di kopi indonesia.
Oleh karena itu, kita akan coba kenali lebih dalam tentang varietas Excelsa yang disebut kopi dengan varietas yang langka di dunia.
Baca Juga: Kopi Arabika Gayo: Masih Menjadi Favorit Pecinta Kopi?
Kopi Excelsa
Coffea Excelsa adalah salah satu varietas dalam famili coffea liberica. Varietas ini memiliki karakter unik yang berbeda dengan kopi arabika ataupun kopi robusta. Karakter rasa dan aroma yang sering muncul dari kopi ini yaitu asam buah-buahan, aromanya yang ringan, dan aftertaste-nya (body) tebal. Excelsa ini hanya menyumbang 7-10% dari total produksi kopi dunia dan sering dianggap langka, itu alasan kenapa kopi ini mampu menarik perhatian pecinta dan penikmat kopi specialty.
Perbedaan Kopi Excelsa dan Liberika

Meski masih dalam satu famili yaitu, Excelsa adalah subspecies dari Liberika. Namun, karakter dari kopinya mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan dengan kopi liberika yakni, sama-sama dari keluarga coffea liberica. Namun perbedaan yang signifikan ada pada rasa dan karakter biji kopinya.
Coffea Excelsa memiliki rasa yang lebih fruity dan asam dibandingkan dengan kopi liberika yang memiliki kecenderungan rasa smoky dan earthy dan rempah yang masih kuat. Selain itu, pohon Excelsa juga lebih tahan terhadap cuaca yang ekstrim dibandingkan dengan pohon kopi liberika. Secara karakter biji kopi yang dihasilkan juga berbeda, kopi liberika lebih besar dibandingkan arabika dan robusta dengan bentuk yang cenderung asimentris. Sedangkan Excelsa ukuran bijinya lebih kecil dibandingkan liberika. Namun tetap lebih besar dari kopi arabika dan kopi robusta.
Baca Juga: Harga Kopi Bajawa 2024: Kualitas, Varietas, dan Minat Pasar
Sejarah Coffea Excelsa
Pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20. Kopi ini ditemukan tumbuh secara alami di wilayah Afrika Barat sama seperti induknya yaitu, Liberika. Nama Excelsa berasal dari kata latin yang berarti “agung atau tinggi”, karena kemampuannya bertahan di kondisi yang sulit. Lingkungan tumbuhnya di daerah tropis yang lembab, khususnya pada ketinggian rendah hingga sedang sekitar 200-800 mdpl.
Setelah ditemukan, pertama kali dibudidayakan secara komersial yakni di Asia tenggara terutama di Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Di daerah ini Excelsa digunakan untuk memperkaya rasa sehingga digunakan dalam campuran (blend) kopi.
Lalu jenis Excelsa diperkenalkan ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda sebagai alternatif kopi yang tahan terhadap penyakit daun kopi (coffee leaf rust). Sebagian besar penanaman jenis varietas Excelsa ditanam di dataran rendah dan daerah yang kurang cocok dengan kopi arabika atau kopi robusta.
Saat ini meskipun jarang dikenal secara luas, kopi ini mulai mendapat perhatian di pasar specialty karena profil rasa yang unik. Dan cocok untuk coffee blending untuk menambah kompleksitas aroma dan rasa pada kopi dalam industri kopi secara global.
Oleh karena itu sekarang penggunaan Coffea Excelsa dan liberika menjadi tambahan alternatif dari kopi arabika dan robusta. Namun, tantangannya ada pada budidayanya yakni, hasil panennya cenderung lebih kecil, tapi harganya bisa lebih mahal. Saat ini lokasi budidaya kopi jenis Excelsa di Indonesia banyak di daerah Sumatera (Jambi), Kalimantan, dan Sulawesi. Dan potensi kopinya cukup tinggi di masa yang akan datang karena termasuk kategori kopi yang eksotis.
Baca Juga: Kenali Kopi Toraja: Apakah Rasa Pahit jadi Ciri Khasnya?
Proses Pengolahan dan Penyeduhan Coffea Excelsa

Metode pengolahan Coffea excelsa masih dilakukan secara umum yakni, natural, honey, dan full washed. Beberapa ada melakukan proses wine untuk kopi excelsa sehingga aroma dan rasa asam buahnya makin terasa.
Penyeduhan Coffea excelsa sering dilakukan dengan metode manual. Contohnya tubruk, pour over menggunakan alat seduh kopi V60 atau Cold Brew. Karena jauh lebih efisien dibandingkan digunakan untuk single origin espresso. Selain itu, ketika menyeduh secara manual kita bisa menikmati rasa secara lebih khas dari Excelsa tersebut.
Baca Juga: Rahasia Kopi Gayo Wine: Kenapa Kopi Ini Banyak Dicari Pecinta Kopi?
Peluang di Industri Kopi Indonesia
Harga biji kopi excelsa tergolong menengah dan tinggi. Namun pengalaman aroma dan rasa yang didapatkan sebanding dengan harga yang ditawarkan. Saat ini mungkin bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp500.000 per kilogram, tergantung dengan proses pengolahan yang dilakukan seperti full washed, honey, atau natural. Dan potensi menarik pasar untuk mencoba sesuatu yang baru jauh lebih besar karena masih banyak yang belum pernah mencoba kopi liberika ataupun excelsa.
Kalau kamu apa sudah pernah mencobanya? Kalau sudah kopi excelsa dari daerah mana? klik gambar berikut untuk diskusi lebih lanjutnya, ya!.





