Daftar isi
ToggleMeski zaman sekarang sudah modern tetapi fakta kopi dan mitos kopi yang membingungkan masih juga menyebar luas di masyarakat. Mitos kopi yang membuat kita jadi enggan minum kopi masih ada. Apa saja mitos-mitosnya dan kenapa jadi mitos akan kita ulas di sini.
Baca Juga: Cold Brew: Minuman Kopi Yang Tidak Pahit dan Aman di Lambung
Mitos Kopi #1 – Kopi bikin darah tinggi permanen.
Memang benar bahwa kafein dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 3–14 mmHg dan diastolik sebesar 4–13 mmHg dalam jangka pendek. Efek ini lebih terasa pada individu yang jarang mengonsumsi kafein, perokok, atau mereka yang memiliki kondisi jantung tertentu.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa tubuh dapat beradaptasi terhadap konsumsi kafein. Dalam sebuah studi crossover double-blind, konsumsi delapan cangkir kopi per hari selama empat minggu menyebabkan peningkatan tekanan darah hanya pada awal minggu pertama.
Setelah itu, tidak ada peningkatan tekanan darah yang signifikan, menunjukkan adanya adaptasi tubuh terhadap kafein. Dan penelitian di Makassar, 96 pria berusia 20–40 tahun menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara jenis, jumlah, atau frekuensi konsumsi kopi terhadap peningkatan tekanan darah.
Mitos Kopi #2 – Kopi bikin jantung berdebar = tidak sehat.
Kalimat itu tidak sepenuhnya salah dan benar. Kopi bikin jantung berdebar memang benar, tapi bukan berarti tidak sehat. Melainkan memang itu adalah respons sementara tubuh terhadap kafein. Selama batasnya wajar, maka tidak ada masalah yang serius, justru malah bagus untuk kesehatan tubuh.
Batasan konsumsi kopi yang cukup 1-3 cangkir sehari. Efek kafein akan merangsang produksi hormon adrenalin yang bertugas untuk meningkatkan detak jantung. Yang membedakan adalah toleransi tiap orang yang beda-beda dalam merespons kafein. Solusinya, perbanyak minum air putih, konsumsi makanan tinggi magnesium, dan rutin berolahraga.
Baca Juga: Cara Membuat Es Kopi Susu: Jenis Kopi, Resep, dan Kombinasi yang Tepat
Mitos Kopi #3 – Kopi bikin ketergantungan seperti narkoba.
Ketergantungan dari kopi itu karena efek kafeinnya, tapi tidak sampai kecanduan seperti narkoba. Penghentian tiba-tiba kafein dapat menimbulkan gejala withdrawal ringan seperti sakit kepala dan lemas, tapi tidak membahayakan nyawa seperti narkoba.
Banyak orang yang bisa berhenti total minum kopi ketika bulan puasa selama sebulan. Itu sebenarnya bagian dari kebiasaan dan tubuh yang sudah beradaptasi. Dan tidak hanya pada kopi sebenarnya, konsumsi makanan dan minuman tinggi gula juga tentu ada efek tidak nyaman ketika langsung berhenti.
Baca Juga: Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula: Lebih Sehat untuk Jantung, Metabolisme, dan Mental
Mitos Kopi #4 – Kopi bikin maag

Sebenarnya, kopi bukan penyebab langsung maag, tapi kopi bisa merangsang asam lambung. Alasannya karena kopi ada kandungan kafein dan asam yang bisa merangsang produksi asam lambung. Bagi orang yang memiliki lambung sensitif, kopi atau minuman yang ada kandungan kafein bisa memberikan efek heartburn (sensasi perih dan panas seperti terbakar di dada), mual, dan rasa sakit perut.
Solusinya, pilih kopi dengan tingkat keasaman dan kafein yang rendah seperti Kopi Arabika, karena memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah daripada kopi Robusta, sehingga lebih aman untuk lambung sensitif atau lebih aman bisa kurangi konsumsi jumlah kopinya.
Selain itu bisa juga dengan cara penyajian Cold Brew. Kopi cold brew memiliki kandungan asam yang lebih rendah karena diseduh dengan air dingin, sehingga lebih aman bagi penderita asam lambung. Karena kafein akan mudah terekstrak lebih banyak ketika menggunakan air panas. Bisa juga tambahkan susu untuk membantu menetralkan asam dalam kopi, sehingga bisa menjadi pilihan yang lebih baik bagi orang dengan masalah asam lambung.
Pastikan juga tidak memiliki lactose intolerance. Dan jangan minum kopi saat perut kosong, karena dapat meningkatkan iritasi lambung. Konsumsi kopi saat makan atau setelah makan dapat membantu mengurangi efek buruk pada lambung.
Baca Juga: Manual Brew: Solusi Menikmati Kopi Berkualitas dan Mudah
Mitos Kopi #5 – Katanya kopi bikin susah tidur meskipun diminum pagi.
Klaim kalau ngopi pagi tidak berpengaruh pada tidur malam itu tidak sepenuhnya benar. Meskipun puncak efek kafein terjadi dalam 30 menit atau 4-6 jam, efeknya bisa lebih lama bagi beberapa orang khususnya bagi orang yang sensitif terhadap kafein. Tapi karena tubuh manusia bisa beradaptasi terhadap kafein, semakin sering efek kafeinnya tidak terasa dan tidak mengganggu tidur malam ketika ngopi pagi.
Intinya, efek kafein bagi tiap orang berbeda-beda. Untuk mengatasi agar tidak mengganggu tidur tapi masih ingin menikmati kopi, maka perbanyak minum air putih.
Baca Juga: Menikmati Inovasi Rasa dan Manfaat Kopi Americano
Mitos Kopi #6 – Katanya semua kopi itu pahit.
Padahal tidak semua kopi itu pahit. Mungkin zaman dulu kopi dikenalnya selalu pahit dan hitam. Seiring zaman berkembang, kopi dan cara menikmatinya juga berkembang. Apalagi di Indonesia, tiap daerah punya cara menikmati kopinya masing-masing dan tidak selalu pahit. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kopi itu pahit. Di antaranya adalah variasi kopi, jenis pengolahan kopi, tingkat sangrai (roast level), dan cara penyeduhan kopinya.
Kopi robusta akan terasa lebih pahit dari kopi arabika. Jenis pengolahan kopi sekarang juga berkembang ada yang proses natural dan honey yang difermentasi. Bahkan tanpa fermentasi, kopi dengan proses pasca panen natural dan honey klasik juga lebih terasa fruity seperti buah-buahan. Apalagi jika disangrai tidak terlalu gelap. Rasa manis alami seperti buah pada kopi semakin banyak ditemui.
Namun, karena budaya ngopi di Indonesia masih kental dengan kopi yang strong dan pahit, bagi sebagian orang ketika menikmati kopi yang fruity masih terasa tidak lazim atau aneh. Tapi intinya, rasa kopi tidak selalu pahit.
Metode pengolahan kopi seperti light roast, medium roast, dan dark roast, sampai penyeduhan kopi yang tepat, seperti kopi arabika dengan natural process dan honey process, disangrai sampai medium saja, diseduh dengan suhu yang tidak terlalu panas tentu bisa menghasilkan biji kopi dengan rasa manis, fruity, dan aroma yang unik. Dan itu juga menjawab bahwa kopi tanpa gula juga bisa dinikmati.
Baca Juga: Berapa Kalori Kopi Hitam Tanpa Gula? Ini Jawaban untuk Kamu yang Lagi Diet atau Puasa
Mitos Kopi #7 – Kopi hanya untuk orang tua.
Faktanya Saat ini, Gen Z dan Milenial justru penggerak utama industri kopi, khususnya di industri kopi spesialti. Zaman sekarang, kopi bukan sekadar minuman, tetapi juga bagian dari gaya hidup modern, explore variasi aroma dan rasa kopi, merasakan experience yang unik, dan bahkan memberikan dampak bagi industri kopi dalam hal sustainability untuk lingkungan.
Saat ini kopi sebagai identitas dan cara mengekspresikan diri, kafe sebagai tempat sosialisasi dan kolaborasi, serta keseimbangan hidup. Jadi bukan lagi minuman orang tua.
Baca Juga: Manfaat Kopi Robusta: Lebih dari Sekadar Minuman Pahit
Mitos Kopi #8 – Kopi itu hanya sekadar minuman biar melek.
Kopi bukan hanya sekadar minuman yang bikin melek aja. Tapi sekarang kopi adalah budaya yang kaya, karena banyak pihak yang hidup dari kopi. Mulai dari petani, pengolah, roaster, barista. Karena merekalah, kopi sekarang menjadi industri, manufaktur untuk mengembangkan kopi semakin berkualitas. Semua karena kerja keras mulai dari penanaman, panen, pengolahan, hingga roasting dan penyajian, menciptakan pengalaman yang unik dan beragam.
Beli Biji Kopi di Empocoffee Roastery
Saat ini kopi adalah minuman yang memberikan dampak bagi lingkungan dan masyarakat. Karena semakin konsumsi kopi meningkat, maka semakin perlu menanam kopi, dan menanam kopi beriringan dengan menanam pohon. Karena itu, setiap dari kita ada dalam rantai kopi dan memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman kopi yang unik dan berkesan dan perkembangan industri kopi.







