Daftar isi
ToggleKita Perlu Tahu Lebih dari Sekadar Kopi Arabika dan Kopi Robusta?
Perbedaan Kopi Arabika, Robusta, Liberika, Excelsa terletak dalam hal rasa, aroma, kandungan kafein, dan karakteristik tanaman. Indikator-indikator tersebut bisa menjadi acuan agar tidak keliru dalam menentukan jenis varietas.
Kebanyakan orang hanya mengenal Arabika dan Robusta. Padahal di Indonesia khususnya, bukan hanya ada kopi arabika dan robusta saja, ada jenis kopi yang lain. Misalnya Liberika dan Excelsa. Kedua jenis kopi ini juga kopi yang menarik untuk bisa kamu coba, karena kamu akan mendapatkan pengalaman rasa yang berbeda. Apalagi bagi kamu yang pecinta kopi, home brewer, bahkan pelaku langsung di industri kopi.
Karena biar bagaimanapun industri kopi terus berkembang, para penikmat kopi semakin bertambah dan bertumbuh. Yang awalnya hanya minum kopi pahit dan kalau ingin kopi manis ditambah gula, sekarang bertumbuh menjadi kopi susu gula aren, dari kopi susu gula aren berkembang mulai menikmati kopi susu yang klasik seperti cappuccino atau cafe latte, dan magic.
Bertumbuh lagi, kita jadi bisa menikmati filter coffee yang diracik manual atau manual brew. Kopi tanpa gula, single origin coffee dengan proses pasca panen yang bervariasi seperti natural process, honey process, dan washed process. Dan arabika, robusta, liberika, serta excelsa menjadi jenis kopi yang bisa digunakan, hanya saja karakternya yang berbeda.
Baca Juga: Light Roast – Keasaman Tinggi dan Cita Rasa Asli Kopi
Asal Usul dan Genetika Tiap Jenis Kopi Berbeda-beda

Kopi Arabika asal katanya Coffea arabica awalnya berasal dari Ethiopia, dan ini menjadi varietas tertua, serta memiliki DNA kompleks. Awalnya varietas hanya ada tiga, typica, gesha, dan bourbon. Dan masing-masing punya sejarahnya. Kondisi tumbuh dan wilayahya rata-rata dataran tinggi, lebih dari 1.000 mdpl seperti Gayo, Kintamani, Manggarai, dan Toraja.
Sedangkan Kopi Robusta atau Coffea canephora. Asal dari Afrika Barat. Jenis kopi robusta ini termasuk yang tahan hama & iklim panas. Karena keunggulannya ini, kopi robusta sering dikembangkan dengan kopi arabika yang rentan dengan hama. Biasanya tumbuh di dataran rendah kurang dari 1.000 mdpl. Seringnya di daerah Lampung, Bengkulu, dan Jawa Timur.
Kopi yang jumlahnya sedikit ada Kopi Liberika atau Coffea liberica. Asal dari Liberia, tinggi pohon bisa sampai 9 meter. Dan Kopi Excelsa atau Coffea excelsa. Sekarang diklasifikasikan sebagai varietas dari Liberika, ditemukan di Afrika Tengah. Biasanya kopi liberika tumbuh di lahan gambut atau marginal, seperti di Banjarmasin atau Kalimantan Barat.
Namun, sekarang kopi excelsa juga mulai dibudidayakan di Jambi, Sulawesi Selatan, dan yang belum lama Sumedang. Seperti yang pernah dibawa kompetisi oleh salah satu juara brewer di Indonesia, Rian Wibawa. Salah satu kopi yang dibawa dalam kompetisinya adalah kopi excelsa dari Sumedang Jawa Barat, yang d-blend dengan kopi dari negara lain.
Uniknya, di Indonesia memiliki keempat jenis kopi tersebut, tersebar di beberapa daerah di Indonesia, Sumatera, Sulawesi, Jawa, Papua dan sekitarnya. Karena di Indonesia juga masuk sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia.
Baca Juga: Medium Roast – Keseimbangan Antara Body dan Keasaman
Karakter Rasa dan Profil Sensorik yang Unik
Dari keempat jenis tersebut, tentu karakter rasa, aftertaste, body, rasa asam, dan aromanya. Arabika kecenderungan memiliki rasa yang floral dan fruity, aftertaste yang lembut, body yang medium, rasa asam yang tinggi tapi kafein yang rendah, serta aroma yang cukup kompleks.
Sedangkan robusta cenderung lebih bitter atau pahit, woody, earthy, aftertaste yang harsh atau kasar, body yang lebih berat, rasa asam yang rendah, dan aromanya cukup khas seperti earthy atau nutty.
Liberika seperti buah-buahan yang asam tapi masih ada rasa smoky, aftertastenya unik, body cukup tebal, rasa asam yang sedang, aromanya sering disebut funky biasanya seperti nangka. Excelsa juga kompleks, rasa seperti buah berry, body ringan dan medium, rasa asam yang cukup cerah dan aromanya segar serta manis. Itu mengapa saat ini banyak yang melakukan blending antara jenis kopi.
Tujuannya ingin mendapatkan kopi yang unik dan menarik, serta seimbang. Dampaknya, konsumsi kopi juga meningkat khususnya kopi liberika dan excelsa. Hal itu juga memacu untuk para petani semakin mengembangkan kopi liberika dan excelsa karena ternyata memiliki pasarnya juga.
Peran Masing-masing Kopi di Industri dan Persepsi Konsumen
Umumnya Kopi Arabika masih dipersepsikan sebagai kopi yang premium, specialty, banyak dipakai roastery dan coffee shop untuk menyasar pasar para pecinta kopi atau coffee enthusiast. Sedangkan Kopi Robusta biasanya digunakan untuk espresso blend, kopi sachet dan es kopi susu. Karena harganya lebih terjangkau, meskipun sekarang juga setara dengan arabika yang low grade.
Namun karena karakter rasanya kuat dan body yang tinggi sehingga lebih cocok untuk espresso based. Lalu Kopi Liberika, produk unik, pasar niche, potensial untuk edukasi kopi langka, di daerah tertentu yang dominan penghasil kopi liberika sering dicampur dengan kopi robusta ataupun arabika. Alasannya karena hasil produksinya tidak sebanyak robusta dan arabika. Kopi Excelsa juga mirip dengan kopi liberika, kopi yang masih jarang dikenal, digunakan untuk layering rasa, lebih eksperimental. Berkembang ketika dibawa di panggung kompetisi dunia.
Potensi di pasar global tentu akan terus meningkat, meskipun kopi arabika tetap mendominasi pasar specialty, lalu robusta mulai dilirik untuk espresso modern karena karakter cream yang tebal dan kafein yang tinggi dan cocok untuk para pekerja, kopi liberika yang mulai naik, para petani mulai mau mengembangkan dan melakukan budidaya kopi liberika karena nilai cerita dan karakternya yang eksotis serta punya pasarnya tersendiri, begitupun excelsa yang bisa dipakai untuk blending dan memunculkan profil aroma dan rasa kopi yang unik serta anti mainstream.
Baca Juga: Cupping Kopi: Panduan Lengkap untuk Menilai Rasa dan Kualitas Kopi
Belanja Kopi Arabika dan Robusta di Empo Coffee Roastery
-
Sale Product on saleKopi Robusta Flores BajawaRp34,999 – Rp189,999Price range: Rp34,999 through Rp189,999
-
Sale Product on saleKopi Robusta TemanggungRp34,999 – Rp189,999Price range: Rp34,999 through Rp189,999
-
Sale Product on saleKopi Robusta LampungRp34,999 – Rp189,999Price range: Rp34,999 through Rp189,999
-
Sale Product on saleKopi Robusta SidikalangRp34,999 – Rp189,999Price range: Rp34,999 through Rp189,999
-
Sale Product on saleKopi Robusta Aceh GayoRp34,999 – Rp189,999Price range: Rp34,999 through Rp189,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika Toraja SapanRp49,999 – Rp269,999Price range: Rp49,999 through Rp269,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika Flores BajawaRp49,999 – Rp269,999Price range: Rp49,999 through Rp269,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika Bali KintamaniRp49,999 – Rp284,999Price range: Rp49,999 through Rp284,999
-
Sale Product on saleKopi Arabika MandailingRp49,999 – Rp269,999Price range: Rp49,999 through Rp269,999
Sehingga kita jadi tahu, bahwa perbedaan kopi arabika robusta liberika dan excelsa serta perannya masing-masing dalam industri kopi. Setiap jenis kopi punya keunggulannya sendiri, karena “Kopi bukan hanya tentang rasa pahit atau wangi. Tapi sekarang penting kita tahu tentang cerita asalnya, cara tumbuhnya, dan bagaimana setiap jenis membawa identitasnya masing-masing dari tiap daerah.”














