house blend coffee

House Blend Coffee Solusi untuk Eksplorasi Rasa dan Sustainability 

House Blend Coffee

Perbedaan single origin dan house blend

House Blend Coffee sederhananya adalah campuran dari dua jenis kopi atau origin coffee, yang diracik oleh roaster ketika menyangrai kopi atau diracik oleh barista ketika menyeduh kopi. Tujuannya tentu adalah untuk mengeksplorasi aroma dan rasa pada kopi yang akan disajikan untuk konsumen. Keunikan terjadi pada saat proses blending – karena setiap racikan tentu akan menghasilkan aroma dan rasa yang berbeda-beda. 

Itu alasannya kenapa bagi teman-teman yang sering mencicip kopi, terutama kopi hitam dan kopi susu tanpa pemanis tambahan seperti cappuccino atau cafe latte tentu akan merasakan sensasi aroma dan rasa yang berbeda-beda di setiap coffee shop

Pertanyaannya, memang kenapa gak menggunakan single origin coffee untuk memenuhi kebutuhan kopi harian? 

Bagi saya atau mungkin teman-teman penikmat kopi di berbagai daerah, itu akan jadi titik ideal misalkan bisa dilakukan. Namun, bagi pelaku industri kopi yang berada di rantai bisnis roastery dan cafe tentu akan mengalami kesulitan dalam eksplorasi rasa dan sustainability dari sisi product development

Problematikanya adalah ketika menggunakan single origin coffee harga yang harus dibayarkan memungkinkan lebih tinggi, terutama jika kita ingin menggunakan kopi-kopi yang menarik untuk dieksplorasi. Karena akan dipengaruhi oleh ketersediaan stok dan keberlanjutan supply dikarenakan jumlah produksi kopi tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan industri kopi di hilir – kafe-kafe dan konsumen. Sehingga house blend coffee menjadi solusi untuk tetap bisa melakukan eksplorasi keunikan kopi yang bisa menjadi daya tarik untuk konsumen dalam menikmati kopi, selain itu juga menjaga kestabilan stok kopi yang dibutuhkan. 

Baca Juga: Perbedaan Single Origin dan House Blend, Mana Yang Lebih Baik?

Membuat House Blend Coffee Sendiri

Untuk membuat racikan house blend coffee sendiri, kita perlu memahami tujuan dan dasar-dasar dalam meraciknya. Jadi istilah blend bukan hanya sekadar mencampur kopi A dengan kopi B. Melainkan karena ada tujuan yang hendak dicapai dari proses meracik house blend

Klaimnya kopi blend pertama kali diracik tahun 1970an di Amerika, fokusnya pada keinginan untuk mengeksplorasi dan menilai sebagai semacam karya seni karena berasal dari racikan yang dengan penuh perhitungan dari roaster maupun barista. 

1. Memahami Tujuan Meracik House Blend

Jadi tujuannya meracik house blend untuk menemukan profil rasa baru yang unik. Tentu ada hal-hal yang jadi pertimbangan dalam proses peracikannya. Biasanya yang dilakukan adalah mencampurkan kopi arabika dan robusta dengan komposisi tertentu. Tujuannya sederhana adalah ingin mendapatkan keseimbangan dari sisi asam di arabika dan sisi pahit dan body di robusta. Karena sebagian orang ada yang tidak kuat dan tidak menyaman ketika menikmati kopi arabika saja yang terlalu asam (acidic) atau kopi robusta yang terlalu pahit (bitter & full-bodied). Maka dari itu jarang ada yang meracik kopi sesama robusta, misalnya robusta dari Sumatera dengan kopi robusta dari Jawa Barat, karena tidak menambah kompleksitas yang signifikan. Sedangkan kalau kopi arabika sudah banyak yang mencampurkan dengan arabika yang selainnya. 

House blend coffee bagi cafe atau coffee shop juga menjadi keunikan dari kedai kopinya itu sendiri. Misalnya limited house blend for loyalty constumer yang tujuannya untuk menarik konsumen yang loyal, atau juga semacam seasonal coffee

2. Memahami Karakter Dasar Varian Kopi Untuk Menjadi House Blend

Setiap kopi single origin memiliki karakter yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita sebagai peracik kopi tentu perlu mengenal varian kopi tersebut. Ada kopi yang khas dengan body yang cukup tinggi, sehingga karakter earthy dan nutty yang cukup kuat. Ada juga kopi yang memiliki karakter keasaman yang khas seperti jeruk, ada juga yang aromatik seperti teh atau bunga. 

Dengan memahami karakter dasar tersebut, kita mendapat bahan untuk meracik kopi yang harmonis, kompleks, dan unik menurut kita masing-masing, tentu dengan harapannya bisa menarik bagi konsumen penikmat kopi. Bukan hanya dari sisi rasa yang jadi pertimbangan, melainkan juga momen untuk menikmati kopinya. Ada kopi yang cocok untuk pagi hari, ada juga yang cocok untuk suasana yang santai. Itu jadi pertimbangan peracik juga dalam membuat formulasi kopi house blend. 

3. Memahami Dasar Roast Level

Setelah kita memahami karakter dari sisi kopinya, kita masuk ke level roasting-nya. Karena dengan berkembangnya industri kopi saat ini. Cara mencampur dan meracik house blend bukan hanya dari sisi jenis kopinya, melainkan juga dari sisi level sangrainya. Dengan begitu, kopinya benar-benar unik dan sulit ditiru. 

Umumnya yang kita ketahui, macam-macam roast level atau level sangrai yaitu: 

  1. Light roast dengan warna biji kopi yang cerah hampir coklat, karakter rasa umumnya ringan dan lembut. Biasanya aroma seperti tea dan floral lebih mudah terasa. 
  2. Medium roast dengan warna kecokelatan medium, karakter rasa seimbang dari mulai aroma dan profil rasa yang tercipta. Biasanya level sangrai ini untuk menghindari potensi rasa kopi seperti rumput atau vegetal dan under-developed. Dengan roast level medium, rasa manisnya jauh lebih tinggi dibandingkan light roast, namun bodynya masih sedang.
  3. Medium-dark roast dengan warna kecokelatan hampir gelap, karater rasa lebih kuat dar light roast dan medium roast, khususnya kesan rasa penuh dimulut. Untuk level sangrai ini, memang target yang diinginkan adalah masih mendapatkan body. Biasanya level sangrai ini untuk kopi-kopi espresso-based
  4. Dark roast dengan warna cokelat kehitaman, karakter rasa bitter dan smoky taste. Di empocoffee bisa tergolong hampir tidak pernah menggunakan level sangrai ini, karena menurut kami akan menghilangkan karakter rasa asli pada kopinya, dan dominasinya hanya rasa pahit yang pekat. Namun meski begitu, tetap ada penikmat yang mencari kopi tersebut. 

Pertimbangan roast level juga berpengaruh dalam penentuan house blend yang diracik, jika ingin dikonsumsi pagi hari, maka medium roast dan medium to dark roast masih cukup optimal untuk caffeine intake yang cukup tapi masih memiliki karakter rasa kopi yang nyaman.

Baca Juga: Mengenal Single Origin Coffee: Rasa, Cerita, dan Apresiasi

Tips Meracik House Blend 

Dengan memahami tiga poin di atas, harapannya bisa jadi langkah awal dalam menemukan racikan yang unik. Dengan semakin banyaknya melakukan eksplorasi tentu akan menemukan keunikan yang lain. 

Jadi tips sederhana untuk meracik house blend coffee yang bisa jadi pegangan kita yaitu: 

  1. Tentukan tujuan dan target konsumen yang ingin dipenuhi. 
  2. Tentukan karakter masing-masing kopinya yang dipilih sesuai tujuan dan target konsumen. Mulai dari jenisnya arabika, robusta, liberika, dan exselsa. Lalu daerahnya seperti Sumatera, Jawa Barat, Sulawesi, atau mungkin Papua dan luar Indonesia. 
  3. Tentukan roast level untuk kopi yang dipilih. Kalau ingin ringan dan lembut, bisa pilih roast level light roast. Tapi kalau boleh menyarankan bisa pilih light to medium roast atau medium roast agar rasa manis pada kopi bisa lebih terasa. Selain cocok untuk penyeduhan manual, masih juga cocok untuk espresso-based–meski perlu ada sedikit adjustment dalam proses brewing-nya. 
  4. Tambahan: Pilih kopi-kopi yang secara kuantitas produksi cukup tinggi sehingga tidak kehabisan stok kopinya, lalu dikombinasikan dengan kopi-kopi yang lebih unik dan terbatas. 

Baca Juga: Kopi Single Origin: Pasti Specialty Coffee, Benarkah? 

House Blend Empo Coffee Roastery

Di empocoffee, ada beberapa pilihan house blend untuk masing-masing konsumen. Kami di empocoffee juga meracik kopi yang cocok untuk diminum pagi hari, untuk kopi susu kekinian, atau eksplorasi seasonal beans

  1. Aroma Strong Espresso Blend

House blend “Aroma Strong Espresso Blend.” Komposisi blend dengan 30% Arabika cukup untuk menyeimbangkan rasa pahit pada Robustanya. Sehingga bisa mendapatkan intake kafein yang cukup tapi tidak terlalu strong dari sisi rasanya. 

  1. Kopi Susu Espresso Blend

Untuk Kopi Susu juga kami meracik house blend “Kopi Susu Espresso Blend” dengan komposisi 50-50 karena kami tujukan untuk empo people yang membutuhkan coffee based untuk kopi susu kekinian maupun classic coffee seperti cappuccino dan cafe latte

  1. Ruby Classic & Ruby Fruity Blend

Terakhir kami juga meracik seasonal house blend signature di empocoffee, namanya Ruby. Ruby Blend ini kami racik dengan pilihan kopi full arabica dengan karakter yang rasa yang berbeda dan harapannya bisa memenuhi ekspektasi empo people–karena Ruby Blend ini hadir dengan dua karakter: Ruby Classic dan Ruby Fruity

Tujuannya adalah ingin support empo people bagi yang memiliki preferensi rasa seperti chocolate-nutty, medium acidity, dan medium to high body, serta sweet after taste maka “Ruby Classic” menjadi pilihan yang bisa dicoba. Sedangkan jika ingin yang lebih eksploratif “Ruby Fruity” bisa layak dieksplorasi, karena beberapa empo people yang sudah mencoba mendapatkan rasa buah-buahan tropical dan manis seperti mangga, nangka, atau nanas.

Baca Juga: Daftar Kopi Arabika Terbaik 2025: Rekomendasi untuk Pecinta Kopi

Belanja House Blend Kopi di Empo Coffee Roastery

Dan ini menjadi racikan house blend full arabica premium di Empo Coffee Roastery untuk empo people

Semua house blend, selama diracik dengan penuh pertimbangan dan ketulusan hati tentu akan bisa dirasakan oleh penikmatnya masing-masing. Selama kopi masih ada, maka akan masih ada yang bisa menghargai kopi itu sendiri. Tetap ngopi dan eksplorasi kopi

hubungi kami tim empocoffee

Bagikan artikel:

Seputar Kopi Lainnya

Tamper dan tamping erat sekali dalam proses ketika seorang barista atau penyeduh kopi yang ingin

Bagi penyeduh rumahan (home brewer) maupun pelaku langsung di Industri kopi sebagai barista – istilah

House Blend Coffee House Blend Coffee sederhananya adalah campuran dari dua jenis kopi atau origin

Kenapa Grinder Kopi Itu Penting? Grinder kopi atau penggiling kopi adalah alat yang fundamental dalam

Indonesia Salah Satu Penghasil Kopi Robusta Terbesar Kalau bicara jenis kopi Robusta, Indonesia bukan lagi

Kopi filter atau biasa yang dikenal sama anak-anak kopi – manual brew. Salah satu alat